Kakak?


Ditulis Oleh: Nadya Vaizal



















Sepertinya aku mulai lelah, hingga lupa menaruh ember merah itu. Kepalaku masih berat, sisa migrain kemarin.

"Sya, kamu lihat ember mama yang warna merah?" Aku bertanya pada anak tunggalku yang sedang sibuk membaca. Di usianya yang masih terbilang balita, ia termasuk anak-anak yang cepat menyerap segala sesuatu yang berkaitan dengan huruf dan angka, sehingga sejak ia berusia empat setengah tahun, Rasya sudah bisa membaca dengan cukup lancar.

"Hmm, kayaknya ada di luar rumah, dekat ayunan," jawabnya masih tetap fokus membaca buku favoritnya.

Benar saja, ember merah yang kucari ada di depan rumah, persis dekat ayunan.

"Kamu habis main ember itu kemarin?" Tanyaku mengkonfirmasi.

"Tidak, itu kakak yang sedang main ember." Jawabnya menunjuk ayunan kosong.

"Kakak siapa?"

"Kakak yang di ayunan itu, mah..."

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.