Keluarga Masa Depan



Pernahkah terfikir dan terbayangkan oleh para orangtua utk merancang sendiri pendidikan anak dgn sungguh sungguh, meracik & memilihkan program yg relevan dgn fitrah anak anaknya lalu mengembangkan setiap potensi fitrah dan fitrah bakat ananda shg mandiri dan mampu memikul beban syariah di usia 15 tahun.

Tentu saja kita bisa dan perlu mengajak komunitas, mengundang guru guru kehidupan yang ikhlash untuk bersama sama mendidik generasi dan mengantarkannya pada peran peradaban terbaik dengan kurikulum rancangan kita sendiri yang sesuai fitrah dan bakat anak anak kita, kearifan lokal di daerah kita serta keunggulan alam setempat dipandu nilai nilai Kitabullah.

Kemudian insyaAllah kelak kita saksikan, anak anak kita mencapai aqilbaligh dgn sempurna di usia 15 tahun, punya bisnis sendiri & siap menikah sebelum usia 20 tahun, punya jaringan bisnis yang luas, dimulai dengan teman temannya yang dulu dibesarkan bersama dalam komunitasnya.

Jikapun mereka, anak anak kita, akan kuliah, maka mereka akan membiayai sendiri kuliahnya karena sudah mandiri dan tentu memilih jurusan yg relevan dgn kebutuhan bisnisnya. Komunitas bisa menjalin kerjasama dengan kampus kampus di LN, untuk mengirimkan anak ank kita ke LN tanpa pusing dengan ijasah kelulusan lokal.

Kitapun bisa jauh lebih tenang dan rileks, bahagia melihat anak anak mandiri dan punya karya karya hebat sesuai fitrahnya. Selain itu anak anak kita akan menikah dengan jodoh yang baik dan mudah karena kita ikut mendidik anak anak teman dalam komunitas.

Anak anak kita segera menjadi ayah sejati dan ibu sejati, tidak ada kekhawatiran turbulensi masa remaja yang tak perlu. Kita bahkan insyaAllah berkesempatan ikut membesarkan dan mendidik cucu sebelum usia 50 tahun.

Dengan begitu kita akan semakin bersemangat di usia paruh baya, karena berada pada keluarga dan komunitas yang berdaya. Kitapun bisa segera menjadi partner bisnis atau partner dakwah bagi anak anak kita yang sudah aqilbaligh, tentu saja lagi lagi juga dengan dukungan jaringan komunitas.

Kita akan jemput pahala yang banyak tanpa menunggu tua atau menunggu pensiun. Kita bahkan tak kenal pensiun sampai Allah mewafatkan kita. Menjelang akhir hayat, justru saatnya pacuan seru menumpuk pahala dan karya bagi ummat.

Kemudian di keluarga kita sendiri, secara bersama membangun dan mengokohkan bisnis keluarga sebagai bagian utama mewujudkan misi keluarga dalam keseruan bersama yg merekatkan cinta di dunia, menebar manfaat besar bagi ummat dan semesta lalu bersatu dalam syurgaNya di akhirat.

Bayangkan, andai semua keluarga keluarga dan komunitas komunitasnya di negeri ini mandiri dalam pendidikan dan mandiri dalam pemberdayaan ekonominya maka insyaallah mandiri dan tegaklah peradaban bangsa ini.

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah


Harry Santosa

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.