Tidurlah Anakku...



Srek.. srek.. srek..
Suara daun terseret sapu lidi. Suasana sunyi siang ini membuat suara itu terdengar sangat jelas. Sejenak Asti menghentikan sapuannya. Mengelap keringat yang mulai menetes ke rambutnya. Sejak suaminya sering dinas keluar kota, otomatis Asti lebih sering juga sendiri di rumah.
Srek.. srek.. srek..
Asti melanjutkan menyapu halaman, ketika tiba-tiba terdengar suara tangis bayi. Dari dalam rumahnya! Asti terhenyak. Sontak dia menghentikan aktivitasnya. Suara tangis bayi. Dari rumahnya sendiri, yang kosong...Asti bergidik. Merasa ngeri sekaligus penasaran. Apakah ini hanya khayalannya? Atau... ada hantu di rumahnya? Seketika Asti menyadari bahwa dia benar-benar sendirian. Dan kalau ingin tahu suara apa itu, dia tidak bisa minta tolong suaminya... dia harus mengeceknya sendiri..
Maka dengan berjingkat pelan, Asti meletakkan sapunya. Mendekati pintu depan. Suara tangis bayi makin jelas. Dan sekarang ditambah suara seorang wanita yang sedang bersenandung menenangkannya. “Tidurlah anakku... tidurlah anakku.. jangan biarkan ada yang mengganggumu.. tidurlah dengan tenang..” Lagu yang aneh dan belum pernah didengar Asti sebelumnya. Nadanya membuat merinding..
Pelan-pelan Asti membuka pintu depan. Suara pintu yang terbuka membuat tangis bayi makin kencang, sementara senandung si ibu terhenti.. Asti pun ragu meneruskan langkahnya ke dalam rumah. Di saat seperti ini dia sangat berharap ada suaminya di sisinya untuk menenangkannya.
Saat Asti meneruskan langkahnya, angin berhembus cukup kencang dan menutup pintu depan dengan suara yang cukup mengejutkan. Brakk!! Tangis bayi berhenti. Senandung ibu masih berhenti. Lalu tangis bayi makin kencang, disusul senandung si ibu yang makin kencang juga. “Tidurlah anakku... tidurlah anakku.. jangan biarkan ada yang mengganggumu.. tidurlah dengan tenang..” Udara tiba-tiba terasa dingin. Tapi Asti terus melanjutkan langkahnya, menuju kamar belakang, tempat suara bayi itu berasal.
Asti melangkah masuk ke dalam kamar. Bayi yang sedang menangis dipeluk erat oleh sang ibu, yang terus bersenandung untuk menenangkan anaknya. “Siapa kamu?” tanya Asti dengan suara terbata-bata. Sang ibu memandangnya dengan ngeri. Senandungnya terhenti. Wajahnya pucat. Sementara tangis si bayi terus berlanjut dan makin kencang.
Tangan Asti terjulur, hendak menyentuh bayi dan ibunya, untuk mengetahui apakah ini semua nyata. Melihat gerakan Asti, si ibu malah berdiri dengan cepat sambil berteriak, “Keluar kamu!! Biarkan kami hidup tenang!! Keluaaar!”. Lalu dia berlari menuju Asti, MENEMBUSNYA, dan terus berlari menuju pintu depan. “Toloong.. Hantu Sapu Daun datang lagiii... “ teriaknya di halaman depan.
Asti terdiam. Memandangi dirinya.. lalu sekelilingnya seperti berputar. Dan dia menghilang..

Oleh Firsta Ayu (Rumbel Menulis)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.